TEGAL – (Media
Rakyat). Acara
maulid akbar & istighotsah memperingati maulid
Nabi Muhammad SAW dilaksanakan bertepatan dengan malam pergantian tahun dari
tahun 2016 menuju ke tahun 2017, di Masjid Agung Kota Tegal, Sabtu (31/12)
malam
Ribuan umat Islam memadati Masjid Agung
Kota Tegal, terlihat beberapa masa umat islam dari berbagai ormas islam yang
ada di Kota Tegal dan sekitarnya memadati Masjid Agung.
Hadir mendampingi Walikota Tegal, KMT.
Hj. Siti Masitha Soeparno, Plt, Sekda Kota Tegal, Dyah Kemala Sintha dan
Jajaran, Forkompinda, para ulama dan umaro.
Ada yang menarik dalam acara tersebut
yaitu pembagian Souvernir berupa kaos yang dibagikan bagi para pemuda yang
belum menikah, dengan pesan yang tertulis “ Pacaran No , Nikah Yes”
Dalam sambutannya Walikota Tegal, KMT.
Hj. Siti Masitha Soeparno mengungkapkan agar senantiasa memanjatkan rasa syukur
ke hadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan begitu banyak kenikmatan kepada
kita, terutama nikmat sehat dan nikmat iman. “ Semoga segala kenikmatan yang
kita terima dapat dipergunakan semaksimal mungkin,
agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada
kita, fiddini wad-dunia
wal akhiroh. amien allahumma amien.” Ungkap Walikota
“ Salam takzim dan
shalawat semoga
tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah
membawa risalah kebenaran kepada kita sekalian, sehingga terbangun peradaban
manusia yang baik di muka bumi ini, dan kita
menjadi tahu mana yang haq dan mana yang bathil.” Ucap Walikota.
“ Karena Maulid Nabi adalah nikmat yang agung bagi manusia, bahkan
alam semesta. yakni ketika pada bulan Rabi’ul Awal 14 abad silam, terlahir seorang anak manusia
yang kelak akan membawa pengaruh besar bagi peradaban dunia. seorang bayi dari
bangsa Arab
yang oleh kakeknya diberi nama Muhammad, terpuji di bumi, tersanjung di langit.” Walikota menceritakan.
Rasulullah Muhammad SAW dihadirkan untuk menyempurnakan akhlak manusia,
tatkala umat manusia sebagai makhluk beradab tengah berada di titik terendah
akhlak manusia. sungguh, kelahiran dan terutusnya beliau adalah rahmat bagi
alam semesta. Allah
berfirman di dalam Surat Al Anbiya 107 : “dan tiadalah kami
mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS. Al-Anbiya’ 107).” Ungkap Walikota
“ Karena kelahiran Nabi menjadi titik tolak perbaikan akhlak
manusia, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk memuliakan momentum ini
sampai kapanpun. karena kita patut bersyukur kelahiran beliau. entah apa
jadinya dunia ini tanpa kehadiran beliau.” Tambah Walikota
selain sebagai ekspresi rasa syukur atas
kelahiran Rasulullah SAW, substansi dari
peringatan Maulid Nabi adalah mengukuhkan
komitmen loyalitas pada beliau. setidaknya, ini terwujud dengan tiga hal. pertama, meneguhkan kembali kecintaan kepada Rasulullah
SAW, kedua, meneladani perilaku dan perbuatan mulia Rasulullah
SAW dan komitmen yang ketiga
adalah melestarikan ajaran dan
misi perjuangan Rasulullah, dan juga para Anbiya.
“ Rasul juga mewariskan misi perjuangan kepada
generasi penerus beliau, yakni para ulama’ dari masa ke masa. mereka, para
ulama’ adalah pewaris para Nabi. selain itu Ulama beserta santrilah yang
menjadi benteng terakhir pelestarian ajaran Islam dan segala budaya luhur yang
Islami, sehingga
menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga marwah ulama di tengah lingkungan
dan masyarakat kita, demi tegaknya agama islam di bumi nusantara, khususnya di
kota tegal yang kita cintai ini.” Pungkas
Walikota.
Sementara
itu dalam tausiahnya Al habib Thohir bin Abdullah Al Kaff
mengungkapkan bahwa peringatan Maulid Nabi tujuannya lebih cinta Kanjeng Nabi
yang akhirnya mengikuti jejak Kanjeng Nabi, itu adalah perintah ALLAH SWT,
karena kita semua adalah Umatnya Kanjeng Nabi sudah sepantasnya kita meniru
amalan Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
“ Walupun kita tidak hidup di
Jaman Rasulullah, tetapi kita mengimaninya, cinta Rasulullah, apa kata
Rasulullah , “ saya rindu kepada suatu generasi yang tidak bersama masanya
dengan Aku, dan beriman kepadaku.” Jadi kita patut bersyukur dan senang menjadi
saudaranya Kanjeng Nabi, pegang terus amalan kanjeng Nabi, sehingga kelak kita
di Akherat berkumpul bersama Kanjeng Nabi. Amin ya Robal Alamin.” Tambah Al
Habib Tohir.
Acara ditutup dengan Sholawat dan
Doa bersama. (Daryani/MR/99).