
Usai menjadi
narasumber orasi ilmiah di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya,
Menteri KP bertolak ke Banyuwangi untuk melakukan kunjungan kerja di Balai
Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, salah satu Unit Pelaksana
Teknis (UPT) BPSDMP KP. Pada kunjungan kerja tersebut, Menteri KP secara
simbolis menyerahkan bantuan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat
Kelautan dan Perikanan (PSDMP KP), yang terdiri dari bantuan pendidikan,
pelatihan, dan penyuluhan, di samping bantuan-bantuan lainnya.
Bantuan pendidikan
bagi Kabupaten Banyuwangi diberikan kepada 12 anak pelaku utama/usaha sektor
kelautan dan perikanan (nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan, serta petambak
garam) untuk menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta
sebanyak 4 orang dan Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Sidoarjo
sebanyak 8 orang. Total bantuan pendidikan anak pelaku utama bagi kabupaten ini
tahun 2015 senilai Rp 84,8 juta.
Pendidikan yang
dilakukan BPSDMP KP menggunakan sistem pendidikan vokasi dengan pendekatan teaching factory pada satuan pendidikan
yang terdiri dari 1 STP di 5 kampus, 3 Poltek KP, dan 9 Sekolah Usaha Perikanan
Menengah (SUPM). Porsi praktik sebesar 60% dan teori 40% untuk pendidikan
tinggi serta praktik 70% dan teori 30% untuk pendidikan menengah.
Sementara itu, bantuan
pelatihan di Banyuwangi diberikan bagi 130 orang. Pelatihan ini terdiri dari Pelatihan
Pembenihan Ikan Nila sebanyak 3 angkatan oleh Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan
dan Perikanan (P2MKP) Dunia Air; Pelatihan Pembesaran Ikan Lele sebanyak 5
angkatan oleh P2MKP Raja Lele; Pelatihan Pengolahan Ikan sebanyak 2 angkatan
oleh P2MKP Bintang Jaya; serta Pelatihan Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan oleh
BPPP Banyuwangi. Total bantuan pelatihan di Banyuwangi tahun 2015 senilai Rp
388,8 juta.
Pelatihan
dilakukan BPSDMP KP melalui 6 Balai Diklat dengan wilayah kerja mencakup
seluruh Indonesia. BPPP Banyuwangi menjadi salah satu lokasi taman teknologi (technopark) kelautan dan perikanan yang
menjadi fokus kunjungan Menteri KP kali ini. Technopark di BPPP Banyuwangi memiliki keunggulan di bidang sertifikasi
kompetensi, budidaya ikan sidat, produksi
garam, budidaya udang, dan pengolahan produk. Technopark ini merupakan salah satu dari 24 technopark kelautan dan perikanan yang dibangun secara bertahap pada
2015-2019.
Di samping bantuan pendidikan dan pelatihan, BPSDMP KP
juga menyelenggarakan penyuluhan bagi masyarakat, termasuk di Banyuwangi,
dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat. Menurut data Sistem
Informasi Manajemen Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Simluh KP) per hari ini,
terdapat 29 penyuluh perikanan di Banyuwangi. Mereka terdiri dari 2 penyuluh
PNS, 7 Penyuluh Perikanan Bantu (PPB), dan 20 penyuluh swadaya. Jumlah tersebut
merupakan bagian dari 13.763 penyuluh perikanan seluruh Indonesia, yang terdiri
dari 3.261 penyuluh PNS, 1.342 PPB, 8.818 penyuluh swadaya, 211 PPB daerah, 40
penyuluh swasta, dan 91 penyuluh honorer. Mereka bertugas melakukan
pendampingan dan bimbingan bagi masyarakat pelaku utama/usaha di sektor
kelautan dan perikanan, mencatat data dan permasalahan di lapangan untuk di
sampaikan ke pusat, serta bertindak sebagai Konsultan Keuangan Mitra Bank
(KKMB) sebagai jembatan antara pelaku utama/usaha dengan perbankan dalam
mengembangkan usahanya. (Tim/MR/99)